Jakarta, indomaritim.id – PT Pertamina Hulu Energi menemukan cadangan minyak dari pengeboran pengembangan Sumur FK-1 di perairan Indramayu, Jawa Barat. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengeksplorasi cadangan minyak di lepas pantai melalui anak perusahaannya, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ).
“Pengeboran Sumur FK-1 sudah selesai dengan hasil positif. Proyeksi awal pengeboran adalah 400 BOPD, namun tes sumur mencatat hasil yang lebih tinggi yaitu 987 BOPD. Tentu kami masih menunggu hasil pengeboran Sumur FK-8 yang diharapkan tuntas akhir April ini,” kata GM PHE ONWJ, Cosmas Supriatna melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Dalam keterangannya, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java menjelaskan pada kuartal I, produksi minyak PHE ONWJ mencapai 29.021 BOPD, melampaui target produksi RKAP kuartal 1 sebesar 26.395 BOPD. Capaian produksi minyak ini juga melampaui target APBN yang ditetapkan di angka 28.809 BOPD.
Sementara itu untuk realisasi lifting di kuartal I, PHE ONWJ melampaui RKAP 109.4% dan melampaui target APBN 100.2% .
PHE ONWJ berupaya agar target RKAP dapat tercapai dengan melakukan aktivitas operasi seperti yang sudah terjadwal, dengan penyesuaian jumlah personel sebagai upaya penerapan physical-distancing di tempat kerja.
Pada tahun ini, PHE ONWJ memasang target produksi migas sebesar 41.100 boepd yang terdiri dari produksi minyak 26.400 BOPD dan gas 85 MMSCFD.
Menganggapi harga minyak dunia yang turun drastis, Direktur Utama PHE Meidawati, menjelaskan perusahaan mengambil langkah antisipatif terhadap dampak penurunan harga minyak mentah dunia.
“PHE ONWJ terus berupaya menjaga tingkat investasi hulu guna memenuhi kebutuh migas nasional, baik produksi dan lifting, namun dengan beberapa penyesuaian berdasarkan skala prioritas agar keekonomian proyek juga tetap dapat tercapai,” ujar Meidawati memungkasi.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga