Indramayu, indomaritim.id – Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak perusahaannya yaitu Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) menemukan minyak dari pengeboran pengembangan Sumur FK-1, di perairan Indramayu, Jawa Barat.
“Pengeboran Sumur FK-1 sudah selesai dengan hasil positif. Proyeksi awal pengeboran tersebut adalah 400 BOPD, namun test sumur mencatat hasil yang lebih tinggi yaitu menghasilkan 987 BOPD. Tentu kami masih menunggu hasil pengeboran Sumur FK-8 yang diharapkan tuntas akhir April,“ kata GM PHE ONWJ, Cosmas Supriatna di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Ia menambahkan, kegiatan pengeboran di ONWJ masih berjalan sesuai jadwal yang telah disusun sebelumnya.
Pada kuartal I 2020, produksi minyak PHE ONWJ mencapai 29.021 BOPD dimana target produksi RKAP kuartal 1 adalah 26.395 BOPD atau 10 persen lebih tinggi dari angka RKAP. Capaian produksi minyak ini juga melampaui target APBN yang ditetapkan di angka 28.809 BOPD.
Untuk realisasi lifting di kuartal I, PHE ONWJ melampaui RKAP 109.4% dan melampaui target APBN 100.2% . Tahun ini, PHE ONWJ memasang target produksi migas sebesar 41.100 boepd yang terdiri dari produksi minyak 26.400 BOPD dan gas 85 MMSCFD.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PHE, Meidawati menyampaikan situasi kondisi COVID-19 berpengaruh terhadap pola kerja, namun PHE tetap berupaya semaksimal mungkin bekerja sesuai target RKAP, salah satunya adalah melakukan pengeboran Sumur FK-1 di perairan Indramayu.
Direktur Utama PHE, Meidawati menegaskan PHE ONWJ telah menerapkan model bisnis berkelanjutan, dengan terus melakukan evaluasi mendalam untuk prioritas rencana kerja, biaya operasi dan investasi.
“PHE ONWJ terus berupaya menjaga tingkat investasi hulu guna memenuhi kebutuh migas nasional, baik produksi dan lifting, namun dengan beberapa penyesuaian berdasarkan skala prioritas agar keekonomian proyek juga tetap dapat tercapai,” ujar Meidawati memungkasi.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga