Jakarta, indomaritim.id – Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamedika IHC terus menyelesaikan pengerjaan rumah sakit darurat COVID-19 kedua di Simprug, Jakarta Selatan. Saat ini, pembangunan yang dimulai sejak 22 April 2020 sudah mencapai 35 persen.
“Rumah sakit ini memiliki kapasitas 300 bed yang terdiri dari 240 bed non-ICU, 31 bed ICU, 19 bed HCU, dan 10 bed IGD. Seluruh ruangan di rumah sakit darurat Simprug juga dilengkapi negative pressure dan filter HEPA sehingga udara yang dilepaskan keluar rumah sakit tetap aman untuk lingkungan,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, pada konfrensi pers di Simprug, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5/2020).
Selain itu, kata Fajriyah Usman, rumah sakit ini didukung pula peralatan canggih seperti CT Scan 32/64 slice, CCTV 2 arah, hingga central monitor.
Pembangunan Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Simprug menjadi proyek ketiga Pertamina untuk menghadapi pandemi virus COVID-19, setelah Pertamina mengalihfungsikan Rumah Sakit Pertamina Jaya dan halaman Hotel Patra Comfort menjadi rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat COVID-19 pertama.
Pada Direktur Utama Patra Jasa Dani Adriananta menegaskan pihaknya siap untuk melaksanakan tugas pembangunan rumah sakit yang diberikan oleh Pertamina.
“Jadi ini merupakan proyek spesial sebagai bukti komitmen Pertamina Group untuk berperan aktif dalam penanganan wabah COVID-19 di Indonesia,” kata Dani Adriananta.
Menurut Dani, saat ini pembangunan yang dimulai sejak 22 April 2020 sudah mencapai 35%. “Rencananya, rumah sakit ini mulai beroperasi pada 1 Juni 2020,” imbuhnya
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamedika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH menjelaskan, rumah sakit darurat tambahan RSPP ini akan didukung oleh 950 tenaga medis dan paramedis.
“Kita sudah siapkan dari sekarang, sebagian dalam proses rekrutmen hingga rumah sakit modular ini siap,” ujar dr. Fathema Djan Rachmat memungkasi.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga