Podcaster Cilik Lancarkan Diplomasi Sains lewat SciencloPodia

oleh
Duta Besar Indonesia di London, Dr. Desra Percaya, yang dirilis dalam perbincangan dengan anak-anak seputar sains dan teknologi di kanal Youtube dan Spotify SciencloPodia. Foto: istimewa
Duta Besar Indonesia di London, Dr. Desra Percaya, yang dirilis dalam perbincangan dengan anak-anak seputar sains dan teknologi di kanal Youtube dan Spotify SciencloPodia. Foto: istimewa

London, indomaritim.id – Maraknya program acara diskusi dan obrolan di internet berupa podcast telah menarik perhatian Rayner, seorang anak berusia sembilan tahun putra pasangan Ngurah Beni Setiawan dan Tania Sari yang saat ini bermukim di London, Inggris.

Hanya saja, podcast yang agak berbeda dengan podcast lainnya ini berisi perbincangan anak-anak seputar sains dan teknologi yang diberi nama SciencloPodia.

Menurut Beni, semua sesi diskusi yang dilakukan Rayner dilakukan tanpa naskah dan terjadi secara alami salah satunya adalah Episode ke-25 bersama Duta Besar Indonesia di London, Dr. Desra Percaya, yang dirilis di kanal Youtube dan Spotify SciencloPodia di penghujung tahun 2020 lalu.

“Kami hanya ingin menyalurkan minat Rayner yang sangat menyukai sains,” ujar Beni kepada Zeynita Gibbons, belum lama ini.

Kanal SciencloPodia di YouTube dan Spotify menyajikan seluruh perbincangan yang dilakukan Rayner dengan mahasiswa Indonesia di Inggris, Amerika Serikat dan Indonesia, serta beberapa ilmuwan asal Indonesia.

Selain topik sains, Rayner juga sempat menampilkan perbincangan spesial dalam perayaan HUT RI ke-75 yang lalu bersama LetKol. Frega Wenas, PhD tentang makna kemerdekaan dan tentang Indonesia di masa depan.

“Rayner terlibat sudah tertarik dengan sains sejak berusia 2,5 tahun dan mulai sering bertanya tentang berbagai hal terutama terkait sains,” ujar Beni yang sebelumnya bekerja sebagai konsultan di perusahaan penyedia jasa sektor migas.

Beni mengaku sejak usia 2,5 tahun, Rayner sudah percaya diri dan fasih saat bercerita tentang sains didepan kamera. Awalnya Beni hanya berniat menyimpan koleksi rekaman itu untuk dokumentasi pribadi. Namun saat pandemi COVID-19, Beni bersama Tania memikirkan konsep yang lebih matang dan akhirnya menginisiasi SciencloPodia.

Belakangan, Rayner menunjukkan ketertarikan yang kuat pada bidang biologi seperti seperti DNA, bakteri, virus dan vaksin seperti sesi perbincangannya dengan Indra Rudiansyah dari Oxford University dan juga dengan dr. Eric Daniel Tenda, PhD mengeni COVID-19, yang seluruhnya tersedia di kanal SciencloPodia.

“Melalui SciencloPodia, kami sebetulnya ingin mengajak para orang tua untuk bisa meluangkan waktu dengan anak-anak mereka untuk saling berbagi cerita,” ujar Beni yang menyelesaikan PhD bidang teknik di Imperial College London.

“Bagaimana caranya agar kita sebagai orang tua bisa memandang anak-anak sebagai seorang teman. Mendorong mereka untuk mau bercerita dan juga bersedia mendengarkan cerita dari mereka. Kebetulan topik yang kami pilih adalah sains, karena memang itulah hal yang diminati oleh Rayner,” ujar Beni.

Beni mengaku bahwa pengasuhan Rayner sejak kecil sepenuhnya ada ditangan sang bunda. “Sebetulnya tidak ada yang istimewa dari pola pengasuhan kami. Sehingga kami yakin siapapun bisa melakukan apa yang kami lakukan sebab setiap anak akan selalu memiliki ketertarikan yang luar biasa terhadap suatu hal,” ujarnya.

“Kami selalu berupaya menemani Rayner membaca buku sebelum tidur dan mendengarkan ia bercerita. Jadi momen bercerita sebelum tidur itu bisa menjadi waktu bagi Rayner untuk mengekspresikan kesukaannya,” imbuh Beni.

Selain sebagai media, bagi Rayner untuk menyalurkan minatnya, kedepannya kami juga ingin mendorong agar SciencloPodia bisa tumbuh menjadi komunitas untuk mempromosikan sains bagi anak-anak dan keluarga. Ini yang kami perhatikan dari kehidupan masyarakat di Inggris dimana anak-anak di Inggris diberikan kebebasan belajar sehingga mereka memiliki banyak waktu untuk mengeksplorasi banyak hal,” ujar Beni.

Sementara itu Duta Besar Indonesia di London, Dr. Desra Percaya kepada Zeynita Gibbons mengaku sangat senang saat berbincang-bincang dengan Rayner dalam episode ke-25 program podcast SciencloPodia.

“Saya sangat senang mendapatkan kesempatan untuk berbincang langsung dengan Rayner di SciencloPodia,” ujar Dubes Desra Percaya yang dalam episode itu banyak berpesan tentang pentingnya sains untuk kemajuan Indonesia di masa depan.

Saat itu, Dubes Desra juga sempat diminta menampilkan kepiawaiannya bermain saksofon oleh Rayner.

Menurut Dubes Desra, Rayner anak yang lucu dan cerdas, memiliki pandangan yang luas mengenai masa depan dan mempunyai perhatian besar terhadap kemajuan Indonesia, meskipun tinggal di Inggris. Kreatifitas Rayner dan SciencloPodia adalah salah satu contoh bagaimana ruang dunia maya dapat digunakan untuk menyampaukan pesan-pesan positif.

“Sesungguhnya Rayner juga sedang berdiplomasi, menampilkan sosok anak cilik Indonesia yang mampu menginspirasi tidak hanya anak-anak, namun juga orang dewasa,” demikian ungkap Dubes Desra Percaya menjelaskan.

Reporter Biro Eropa: Zaynita Gibbons
Editor: Mulyono Sri Hutomo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *