Prinsip ekonomi adalah pemilihan atau alokasi sumber daya adalah untuk mencapai sebanyak-banyaknya kebutuhan yang terpenuhi tetapi dengan menggunakan sumber daya sesedikit mungkin karena kebutuhan manusia adalah bersifat tidak terbatas dan sumber daya untuk memenuhinya adalah terbatas.
Jadi, prinsip ekonomi adalah usaha individu, kelompok, organsiasi atau bahakan negara untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan demikian masalah prinsip ekonomi merupakan seni tindakan memilih, yaitu memilih atau mengalokasikan barang atau jasa apa yang harus dihasilkan, bagaimana barang atau jasa tersebut dihasilkan dan untuk siapa barang dan jasa tersebut.
Contoh prinsip ekonomi adalah berikut ini: seorang nelayan dan keluarganya yang tinggal di pesir pantai. Setiap hari, ia menangkap ikan, udang, kepiting dan berbagai hasil laut untuk kemudian dijual. Sebagian ikan hasil tangkapannya, diolah menjadi ikan asin.
Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat
Tentunya, nelayan dan keluarganya membutuhkan beras untuk diolah menjadi nasi sebagai makanannya sehari-hari.
Nelayan itu juga membutuhkan minyak solar untuk bahan bakarnya menghidupkan kapal agar bisa menangkap ikan.
Dari hasil tangkapnnya, setiap hari ia mendapat tangkapkan 20 kilogram ikan tuna. Dan 10 kilogram udang lobster.
Dalam prinsip ekonomi, nelayan tersebut mampu memperhitungkan berapa per hari hasil tangkapannya dari hasil melaut setiap hari.
Dan, ia dapat mengalokasikan barang atau jasa apa yang harus dihasilkan. Contohnya, nelayan tadi memilih menangkap udang lobster karena melimpah di daerah tersebut.
Agar dapat memenuhi kebutuhan ekonomi, keluarga nelayan tadi menjual ikan hasil tangkapan. Namun, disaat yang sama ada petani yang menawarkan untuk melakukan barter 20 kilogram ikan tuna dengan 30 kilogram beras.
Dalam prinsip ekonomi, nelayan tadi saat memenuhi kebutuhan pokoknya dapat memilih. Apakah melakukan barter ikan dengan beras, atau menjual ikan dan uangnya dibelikan beras.
Bila hasilnya lebih memuaskan barter, maka nelayan dan petani menggunakan sumber daya yang dimiliki masing-masing yakni beras dan ikan untuk saling memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebagai keluarga nelayan, mereka terampil membuat ikan asin. Ternyata, ikan asin hasil yang mereka buat tiap hari diminati penduduk kota. Permintaan setiap minggu adalah 12 kilogram ikan asin yang harus dikirimkan.
Jadi, nelayan tadi memperkirakan harus mengolah ikan asing sebanyak 2 kilogram setiap hari agar mampu memenuhi permintaan ikan asin.
Baca Juga: Mengapa Ekonomi Setiap Orang Beragam? Begini Penjelasannya
Contoh-contoh tadi, tentu hal sederhana yang dapat ditemui sehari-hari tentang prinsip ekonomi.
Lalu bagaiman dengan masyarakat bahkan negara? Tentu tidak sesederhana keluarga nelayan tadi bukan? Mari bersama-sama kita bahas.
Kegiatan Ekonomi Negara
Pemerintah suatu negara memiliki tanggung jawab untuk membuat sejahtera rakyatnya. Oleh karena itu, pemerintah melakukan perhitungan-perhitungan yang sangat kompleks agar mampu mewujudkannya.
Arti Penting dari suatu pengukuran kegiatan ekonomi nasional adalah merupakan pusat perhatian dan analisis teori makroekonomi, yang bertujuan untuk menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Tidak ada negara yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Contohnya, Indonesia memiliki hasil tambang batu bara dan dan hasil perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit.
Namun, Indonesia membutuhkan gandum untuk diolah menjadi tepung dari Australia.
Di Australia banyak terdapat ladang yang luas dan menghasilkan gandum melimpah. Namun, Austraslia tidak menghasilkan minyak sawit sebanyak Indonesia.
Lalu bagaiman sebuah negara memenuhi kebutuhan jasa atau barang yang sangat dibutuhkan rakyatnya namun tidak tersedia? Dari contoh diatas, kedua negara pun melakukan kegiatan ekonomi, yaitu perdagangan internasional dengan barang yang banyak dimiliki.
Pada contoh diatas, Indonesia dan Australia melakukan perdagangan yaitu minyak sawit dan gandum untuk memenuhi kebutuhan ekonomi warga negaranya masing-masing.
Sekarang mari kita bahas, prinsip ekonomi dan kaitannya dengan perdagangan internasional.
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah suatu perdagangan antara negara dengan negara yang meliputi proses ekspor maupun impor yang sangat berpengaruh bagi pendapatan negara.
Perdagangan internasional melibatkan mata uang sebagai transaksi jual beli antar negara dan hukum yang digunakan sesuai hukum internasional.
Perdagangan internasional bisa melibatkan dua negara atau lebih dengan pertukaran barang atau jasa.
Kegiatan kedua negara tersebut, dinamakan ekspor dan impor. Impor adalah kegiatan memasukkan atau membeli barang atau jasa dari luar negeri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, impor merupakan pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri ke dalam negeri. Barang yang dimaksud adalah barang dalam bentuk fisik dan juga jasa.
Dengan adanya impor, pemenuhan kebutuhan suatu negara dapat terpenuhi. Impor bermanfaat untuk mengisi kekosongan barang atau jasa yang tidak dapat di produksi oleh negara itu sendiri.
Baca Juga: Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
Sedangkan ekspor, berkebalikan dengan impor, adalah kegiatan menjual barang atau jada keluar negeri.
Perdagangan luar negeri berhubungan dengan mata uang yang berbeda antara dua negara yang berbeda. Sehingga dibutuhkan konversi antara suatu mata uang jika dinyatakan dalam mata uang lainya.
Konversi ini disebut dengan kurs atau nilai tukar (exchange rate). Nilai tukar tersebut tergantung dari sistem kurs yang dipakai dua negara tersebut, seperti: sistim kurs tetap (fixed exchange rate system), sistim kurs bebas (flexible/floating exchange rate system) atau sistim kurs mengambang terkendali (manageable floating exchange rate system).
Dalam sistem kurs tetap, kurs ditentukan oleh nilainya ditentukan oleh pemerintah. Sebaliknya dalam sistim kurs bebas, kurs ditentukan oleh pasar, atau interaksi antara permintaan dan penawaran mata uang.
Sementara dalam sistem kurs mengambang terkendali, sejauh kurs berfluktuasi dalam batasan-batasan yang ditentukan, pemerintah tidak campur tangan dengan menjual atau membeli mata uang.
Kegiatan Ekonomi Negara dalam Perdagangan Internasional
Kita telah membahas, bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri dan setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda. Masing negara memiliki perbedaan baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial.
Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. Contohnya, rumput laut yang diekspor Indonesia kualitasnya berbeda dengan rumput laut yang diekspor negara Vietnam.
Rumput laut dari Indonesia memilki kualitas yang baik karena ditumbuhkan di laut Maluku. Namun, tidak sebanyak rumput laut dari Vietnam.
Setiap negara memiliki juga teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkan juga berbeda.
Perbedaan-perbedaan itulah yang mendorong kegiatan pertukaran barang antar-negara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
Jadi penyebab perdagangan internasional terjadi karena:
- Faktor geografis antar negara
- Penguasaan teknologi yang berbeda-beda
- Perbedaan sumber daya alam
- Perbedaan produksi barang
- Perbedaan konsumsi penduduk antar negara