PT Texco Jakarta Pusat, Ini Profilnya

oleh
PT Texco Jakarta Pusat, Ini Profilnya
PT Texco Jakarta Pusat, Ini Profilnya

PT Texco Jakarta Pusat atau Texco.co.id masih tergabung dalam group PT Laysander Technology yang merupakan distributor dan supplier penyedia mesin digital printing large format di bidang advertising, textile dan juga untuk kebutuhan industri.

Bermula pada tahun 2007 kami memulai dari industri signage/advertising hingga sukses luar biasa. Kemudian pada 2017 kami memperluas industri kami dan masuk ke dalam industri textile.

BACA JUGA: Gandeng Pemerintah Kota Solo, Kementerian Perindustrian Tingkatkan Kualitas Pekerja Tekstil

PT Texco Jakarta Pusat fokus untuk menyediakan kebutuhan para pemilik bisnis digital printing dalam kategori textile atau mudahnya kami menyediakan mesin printer yang bisa diterapkan ke kain. Seperti yang digunakan oleh produsen garmen, designer, plush toy, tas, sepatu dan lainnya.

Tidak hanya printer saja, di Texco.co.id juga menyediakan alat dan bahan pendukung untuk bisnis digital printing textile Anda seperti heat transfer machine, transfer paper hingga tinta dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif.

Cukup banyak brand terkemuka di dunia yang sudah disediakan para pemilik bisnis di Indonesia dan akan ke dunia juga nantinya seperti Liyu, Ecojet, Portage, Epson (Signage & Photography), Texco & Epson (Sublim, DTF, DTG, Heating Transfer Machine), Quantum Laser Cutting (Industri), dan berbagai supplies mesin digital printing.

Sejarah Industri Tekstil di Indonesia

Industri tekstil di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Sejak masa kolonial Belanda, industri tekstil telah menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia.

Pada masa itu, tekstil Indonesia dikenal dengan kain batik dan tenun yang menjadi komoditas ekspor utama. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia mulai berfokus pada pengembangan industri ini sebagai bagian dari strategi industrialisasi negara.

Perkembangan Industri Tekstil

Industri tekstil di Indonesia mengalami perkembangan pesat sejak tahun 1970-an. Pemerintah Indonesia pada masa itu mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan sektor ini, termasuk investasi dalam teknologi, pelatihan tenaga kerja, dan pembangunan infrastruktur. Hasilnya, Indonesia menjadi salah satu produsen tekstil dan produk tekstil (TPT) terbesar di dunia.

BACA JUGA: Kementerian Perindustrian Terus Dorong Ekspor Industri Tekstil

Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, industri tekstil Indonesia mengalami masa keemasan. Produk tekstil Indonesia diekspor ke berbagai negara, terutama Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Investasi asing dalam industri tekstil juga meningkat, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk.

Struktur Industri Tekstil

Industri tekstil di Indonesia terdiri dari beberapa sub-sektor utama, yaitu:

  • Pemintalan (Spinning): Menghasilkan benang dari serat kapas atau bahan sintetis.
  • Penenunan (Weaving) dan Perajutan (Knitting): Mengubah benang menjadi kain.
  • Pewarnaan dan Finishing: Memberikan warna dan tekstur akhir pada kain.
  • Pakaian Jadi (Garment): Mengolah kain menjadi produk jadi seperti pakaian dan aksesori.

Kontribusi terhadap Perekonomian

Industri tekstil adalah salah satu penyumbang terbesar dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara dari ekspor.

Menurut data Kementerian Perindustrian, industri tekstil dan produk tekstil menyumbang sekitar 6-7% dari total ekspor non-migas Indonesia.

Selain itu, industri tekstil juga merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak, dengan lebih dari 3 juta pekerja.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun industri tekstil Indonesia memiliki banyak potensi, sektor ini juga menghadapi sejumlah tantangan:

  • Kompetisi Global: Persaingan dengan negara-negara lain seperti China, Vietnam, dan Bangladesh semakin ketat. Negara-negara tersebut seringkali menawarkan biaya produksi yang lebih rendah dan infrastruktur yang lebih baik.
  • Biaya Produksi: Kenaikan biaya produksi, terutama biaya energi dan upah tenaga kerja, menjadi tantangan tersendiri bagi industri tekstil di Indonesia.
  • Teknologi dan Inovasi: Masih ada kesenjangan dalam penerapan teknologi canggih dan inovasi dalam proses produksi. Banyak perusahaan tekstil di Indonesia yang masih menggunakan teknologi lama yang kurang efisien.
  • Sustainability: Isu keberlanjutan dan dampak lingkungan menjadi perhatian global. Industri tekstil seringkali dianggap sebagai salah satu industri yang paling banyak mencemari lingkungan. Oleh karena itu, ada tekanan bagi perusahaan tekstil untuk mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan.

Upaya Pengembangan dan Solusi

Untuk menghadapi tantangan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan pelaku industri tekstil di Indonesia. Beberapa langkah yang diambil antara lain:

  • Pengembangan Sumber Daya Manusia: Peningkatan keterampilan dan kapasitas tenaga kerja melalui program pelatihan dan pendidikan.
  • Investasi dalam Teknologi: Mendorong adopsi teknologi canggih dan otomatisasi dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
  • Promosi Ekspor: Memperluas pasar ekspor dengan menjalin kerjasama perdagangan dengan negara-negara baru dan mengoptimalkan penggunaan perjanjian perdagangan bebas.
  • Sustainability Initiatives: Mengadopsi praktik produksi yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan baku organik dan daur ulang serta pengelolaan limbah yang lebih baik.

Industri tekstil di Indonesia memiliki sejarah panjang dan telah berkembang menjadi salah satu sektor ekonomi yang penting. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, industri ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang dengan dukungan kebijakan pemerintah, inovasi teknologi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dengan mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang yang tersedia, industri tekstil Indonesia dapat terus berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional dan memperkuat posisinya di pasar global.