Sidoarjo, indomaritim.id – Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur merayakan ulang tahun ke-55 dengan tabur bunga di sepanjang landasan pacu menggunakan pesawat yang berjalan perlahan di sepanjang runway 10 – 28, Senin (12/8/2019).
Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana mengatakan, acara tabur bunga selain untuk merayakan 55 tahun HUT Lanudal Juanda, juga mengenang perjuangan membangun Lanudal Juanda.
“Momen ini kita rayakan berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena untuk mengenang perjuangan para pendahulu membangun landasan dan pangkalan ini,” ujarnya.
Baca Juga: Terima Bravet Wing Penerbang Kehormatan, Kasal Terbang Dengan Sukhoi 30 MK2 Flanker TNI AU
Ia menambahkan, Lanudal Juanda merupakan enclave civil. Yang artinya pangkalan militer yang juga digunakan kepentingan sipil dalam hal ini Bandara International Juanda.
“Sehingga sampai detik ini, Bandara International Juanda masih berada di dalam kawasan militer. Selama ini kita selalu bersikap tegas terhadap upaya untuk pengembangan bandara ini menjadi dominasi penerbangan sipil,” kata Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana.
Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana juga kembali menambahkan bahwa Bandara Juanda berada di dalam area pangkalan TNI AL. “Sehingga perlu diperhatikan Lanudal Juanda termasuk bagian dari wilayah pertahanan dan tak bisa serta merta didominasi untuk kepentingan ekonomi,” tandasnya.
Delapan pesawat terdiri dari satu pesawat TB 9 Tampico, yang bertindak sebagai pemimpin formasi, satu pesawat Baron G 58, empat pesawat Bonanza G 36, satu pesawat Cassa NC 212 dan satu pesawat CN 235 sebaga penutup formasi dari armada Puspenerbal berpartisipasi dalam perayaan ini.
Tabur bunga dilakukan dari dalam pesawat yang sedang konvoi memutari landasan pacu. Penerbangan komersial yang biasanya sibukpun nampak sepi, ikut menghormati ritual tersebut.
Komandan Lanudal Juanda, Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana bersama istri ikut berpartisipasi menaburkan bunga dari pesawat CN 235 yang ditumpanginya.
Selain konvoi pesawat dan tabur bunga di runway, Lanudal Juanda juga menyebar sejumlah pamflet di beberapa titik. Pamflet tersebut berisi tentang sejarah berdirinya landasan Bandara Juanda.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga