Merauke, indomaritim.id – Dalam melaksanakan tugas pokok menjaga keutuhan NKRI yang berada di perbatasan antara Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG), personel Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411/Pdw Kostrad Pos Yanggandur, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua melaksanakan Patroli Patok MM.13.1.
Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pdw Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya, S.Sos., M.Han., di Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua, Rabu (25/9/2019) menuturkan bahwa pada hari Senin 23 September 2019, delapan personel satgas yang dipimpin Komandan Pos Yanggandur Letda Inf Muhammad Rizal melaksanakan patroli, dan berangkat dari Pos Yanggandur menuju lokasi Patok MM.13.1 dengan berjalan kaki.
“Lokasi Patok MM.13.1 cukup jauh dan berada di tengah hutan. Medan yang ditempuh, terdiri dari rawa-rawa dan banyak sungai yang belum ada jembatan. Hal ini membuat personel satgas harus waspada dan berhati-hati,” ungkapnya.
Menurut Mayor Inf Rizky Aditya, jarak patok dari Pos Yanggandur adalah 21 km dan ditempuh dengan jalan kaki selama satu hari satu malam, personel satgas pun berhasil menemukan lokasi Patok MM.13.1.
“Setelah dilakukan pengecekan oleh personel satgas, Patok MM.13.1 dalam kondisi baik, dan plat besi prasasti yang ada di patok dalam keadaan aman,” ujarnya.
Lebih lanjut Dansatgas mengatakan bahwa kegiatan Patroli Patok merupakan tugas pokok Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411/Pdw Kostrad dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pdw Kostrad mempunyai tanggung jawab patok sebanyak 17 buah Patok Batas dari MM.11.2 sampai dengan MM.14B,” jelasnya.
Dansatgas menegaskan bahwa Patok Batas yang menjadi tanggung jawab pengamanan di jajaran Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pdw Kostrad seluruhnya dalam kondisi baik dan tidak ada yang bergeser.
“Posisi Patok Batas tepat dengan koordinat yang dicocokkan dengan menggunakan GPS yang di bawa setiap melaksanakan Patroli Patok,” ujarnya memungkasi.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga