Siapkan Transformasi Pelayanan, Jasa Raharja Siap Hadapi Era Revolusi Industri 4.0

oleh
Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding saat media gathering di Jakarta. Foto: Istimewa.
Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding saat media gathering di Jakarta. Foto: Istimewa.

Jakarta, indomaritim.id – Jasa Raharja, sebagai Badan Usaha Milik Negara siap menghadapi revolusi industri 4.0 yang mencakup sitem komputasi awan, internet untuk segala, tren otomasi dan pertukaran data terkini.

Sebagai perusahaan yang menjalankan program perlindungan dasar terhadap korban kecelakaan penumpang angkutan umum dan lalu lintas jalan, revolusi industri 4.0 merupakan perluang bagi Jasa Raharja.

“Revolusi industri 4.0 menjadi sebuah peluang bagi kami untuk melakukan transformasi pelayanan berupa digitalisasi transaksi keuangan. Jasa Raharja telah melakukan penyerahan santunan dengan sistem cashless, dimana santunan langsung ditransfer ke rekening korban/ ahli waris korban melalui virtual account,” kata Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding di Jakarta, Rabu (22/05/19).

Ia menambahkan, tugas pokok Jasa Raharja adalah menyerahkan santunan bagi korban kecelakaan alat angkutan umum darat, laut dan udara dan korban kecelakaan lalu lintas jalan sebagai wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dasar.

Baca Juga: Budi Karya Sumadi Minta Integrasi Antarmoda di Pelabuhan Tanjung Emas Diperkuat

“Jasa Raharja telah bekerja sama dengan bank pemerintah sehingga pembayaran bisa dilakukan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur,” lanjutnya.

Dalam bidang pelayanan, imbuh Amos Sampetoding, kami telah memiliki tolak ukur analisa dan evaluasi kecepatan pelayanan berupa objek penilaian antara lain kecepatan penyelesaian korban meninggal dunia, penyelesaian korban kecelakaan, pembayaran secara transfer ke rekening rumah sakit, kecepatan pembayaran ke rumah sakit sejak pasien keluar dari rumah sakit dan dilakukan survei pasca bayar.

Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding mengatakan, sampai dengan April 2019 Jasa Raharja telah menyerahkan santunan sebesar Rp.820,20 Milyar dengan aktivitas naik sebesar 5,19 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp.779,75 Milliar.

Transformasi Digital dan Samsat Online Nasional

Amos Sampetoding mengungkapkan selain melakukan transformasi di bidang pelayanan, Jasa Raharja juga melakukan transformasi digital di bidang pendapatan.

Sebagai upaya untuk memonitor pendapatan secara real time, Jasa Raharja memiliki Aplikasi Monitoring Data Pendapatan (MONITA) melalui aplikasi ini memudahkan evaluasi manajemen terhadap pencapaian target penerimaan, Sehingga tercapai zero outstanding.

“Adanya ekspektasi masyarakat yang tinggi dan tuntutan pelayanan yang bersifat cepat, sederhana, bebas pungutan, dekat dan mudah, mendorong Jasa Raharja bersama Tim Pembina Samsat bersinergi melakukan transformasi pelayanan melalui Samsat Online Nasional,” ujar Amos Sampetoding.

Baca Juga: Swiss Percepat Ratifikasi IE-CEPA, Begini Dampaknya Untuk Indonesia

Samsat Online Nasional bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat yang mencerminkan pola Good Government Services dengan cara mengimplementasikan inovasi pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) serta pengesahan STNK yang berbasis self service, yang mengedepankan Fungsi Keamanan, Integrasi, dan Otomatisasi.

“Sedangkan guna optimalisasi pendapatan kami telah melakukan sinkronisasi data host to host dengan ASDP, PELNI, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Damri, dan KAI,” kata Amos Sampetoding.

Inovasi digital yang baru saja diluncurkan pada tanggal 3 Mei 2019 yaitu Aplikasi JRku yang dapat diunduh di Google Play Store untuk android dan App Store untuk IOS, aplikasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dengan aplikasi ini masyarakat dapat Mengajukan santunan secara online, mengecek masa berlaku SWDKLLJ.

Melalui aplikasi ini masyarakat dapat melaporkan apabila ada kecelakaan alat angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi serta memberikan informasi daerah rawan kecelakaan agar pengguna lain dapat berhati hati apabila melalui daerah tersebut.

Pelayanan yang diberikan Jasa Raharja kepada masyarakat korban kecelakaan lalu lintas tersebar di 29 Kantor Cabang, 63 kantor perwakilan, 67 Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR), dan 1.560 SAMSAT.

“Selain inovasi berbasis teknologi, kami juga akan terus mengedepankan keterbukaan atas kinerja berbasis “EASY ACCESS TO FRIENDLY ACCESS” dengan melibatkan masyarakat sebagai social supervisory agent. Sehingga ke depan transformasi ini menjadi media bagi masyarakat untuk dapat berperan aktif melakukan pengawasan, memberikan saran atau masukan guna peningkatkan kinerja kami kepada masyarakat,” ujar Amos Sampetoding memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *