Jakarta, indomaritim.id – Dalam rangka peringatan Hari Kartini 2021 yang bertepatan dengan bulan ramadan, Bank Indonesia Menggelar Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah dengan tema “Srikandi Ekonomi Syariah Bersinergi Mendukung Pemulihan Ekonomi”, Rabu, (21/4/2021).
Dalam sambutan pembuka, Destry Damayanti selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini, tidak hanya mengalami krisis ekonomi tetapi juga kesehatan. Semua kegiatan beralih ke online. Bank Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi. Sistem ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya terkait dengan agama dan keyakinan, tetapi juga untuk kesejahteraan sosial.
“Di Indonesia, perkembangan ekonomi secara global terus berkembang termasuk melalui pasar modal dan fintech syariah. Pembentukan holding bisnis pesantren juga menjadi kekuatan strategis serta bisa meningkatkan kemandirian pesantren,” tambahnya.
Ia juga mengajak srikandi ekonomi syariah untuk meningkatkan perekonomian nasional dengan terus mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan di sektor UMKM juga dapat mendorong perekonomian nasional dan kemandirian perempuan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani menyampaikan makna Srikandi dalam tokoh pewayangan di Jawa. Srikandi melambangkan kemenangan perempuan Pandawa dalam perang Bharatayuddha. Dan dalam Islam juga dibahas pentingnya beramal seperti contoh tokoh inspirasi perempuan sukses dalam Islam ialah Khadijah-perempuan yang memiliki aset dan usaha bahkan bisa memiliki banyak anak buah.
“Di dalam penanganan COVID-19, pemerintah dalam mendesain pemulihan ekonomi juga melihat aspek gender. Seperti bantuan-bantuan yang telah diberikan pemerintah melalui beberapa program termasuk bansos, BLT, diskon listrik, dan lain-lain. Termasuk juga diberikan kepada perempuan yang menjadi kepala keluarga,” ungkap Menkeu.
Masyarakat yang masih dalam kekurangan, harus menjadi perhatian. Pemerintah memberi dukungan termasuk kepada anak-anak dalam bidang pendidikan seperti adanya Kartu Indonesia Pintar. Pemerintah juga terus memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mendapatkan akses kesehatan maupun keadilan.
Reporter: Haresti Amrihani
Editor: Mulyono Sri Hutomo