Sukseskan Program Tol Laut di Papua, KSOP II Jayapura Sinergi dengan Forkopimda Papua

oleh
Sukseskan Program Tol Laut di Papua, KSOP II Jayapura Sinergi dengan Forkopimda Papua

Papua, indomaritim.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura terus melalukan terobosan serta inovasi dalam optimalisasi program Tol Laut. Salah satunya dengan mendorong putra putri asli Papua untuk berinvestasi dalam dunia usaha jasa terkait pelabuhan. Untuk mewujudkannya, dilakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya.

Capt. Roni Fahmi yang baru saja menjabat sebagai Kepala KSOP Kelas II Jayapura melakukan audiensi sekaligus sosialisasi program Tol Laut di Papua dengan Pemerintah Daerah Provinsi Papua dan Kota Jayapura, di antaranya Sekda Provinsi Papua, Walikota Jayapura dan Wakil Walikota Jayapura serta Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Kepala KSOP Jayapura didampingi oleh Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Pelabuhan Willem Thobias Fofid dan Tim Teknis Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Jasa Terkait Horning Felle dan Jan Imbiri.

Terobosan yang saat ini tengah dilakukan yaitu sosialisasi dan pendampingan bagi keikutsertaan putra putri asli Papua dalam berinvestasi dalam dunia usaha-usaha jasa terkait di Pelabuhan seperti JPT, PBM dan Perusahan Pelayaran bahkan keikutsertaan pada bisnis shipping tol laut.

“Program tol laut merupakan wujud keseriusan yang sinergi dalam melakukan berbagai terobosan sebagai bentuk konektivitas dan  menurunkan disparitas harga di wilayah pegunungan dan pesisir 3TP (Terdepan, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan),” kata Capt. Roni Fahmi.

Selain itu dalam pengelolaan pelabuhan dan bisnis pelayaran saat ini akan mengedepankan budaya dan kontekstual Papua, yang mana diharapkan dapat melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, CSO serta masyarakat khususnya Orang Asli Papua (OAP)

Capt. Roni juga menyampaikan diterimanya dua putra asli Papua berasal dari Skouw Kota Jayapura yang  telah lulus seleksi penerimaan Calon Taruna BSPDM Perhubungan di  STIP Jakarta. “Hal ini merupakan bentuk komitmen KSOP Jayapura dalam mengembangkan sumber daya manusia Papua dan berharap agar dapat ditemukan skema yang baik dalam menciptakan generasi pelaut OAP yang hebat,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jayapura juga menyampaikan apresiasi pelaksanaan isolasi terpusat penanganan COVID-19 KM. Tidar dan juga apresiasi dari Sekda Provinsi Papua dengan adanya bantuan armada bus sebagai dukungan dalam pelaksanaan PON XX Papua.

“Provinsi Papua dan Kota Jayapura pada prinsipnya akan mendukung Program Strategis Nasional Tol Laut karena itu merupakan bentuk dari pengembangan daerah menuju kearah yang lebih baik dan terus meningkat,” ucap Walikota Jayapura.

Pada pertemuan audiensi tersebut Capt. Roni Fahmi menyampaikan kembali program Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yaitu Program Strategis Nasional Tol Laut yang telah berjalan sejak tahun 2015 dan sedang dalam pengembangan. Oleh sebab itu KSOP Jayapura sangat membutuhkan bantuan dan kerjasama dari pihak kepolisian agar program tersebut dapat terlaksana dengan semestinya.

“Pelabuhan Jayapura selain sebagai penyokong bagi jalur distribusi logistik di Papua, juga memiliki daerah hinterland yang sangat luas sampai mencakup beberapa wilayah administrasi kabupaten lainnya,” ujarnya.

Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Pelabuhan, Willem Thobias Fofid juga menambahkan bahwa pelaksanaan Prioritas Program Strategis Nasional dalam implementasi yang telah berjalan di Papua dan Papua Barat dari Kementerian Perhubungan adalah Penyelenggaraan Layanan Kewajiban Publik yaitu Tol Laut. Saat ini meningkat  menghadirkan 11 trayek dari 32 lintasan trayek pada 2021, dengan memasuki 30 pelabuhan singgah dan satu pelabuhan pangkal dengan model pengembangan sebagai Pelabuhan Hub yaitu Pelabuhan Merauke.

“Harapan kami setelah melaksanakan program ini ada dukungan dari Pemda bagaimana barang-barang komoditi unggulan yang kelebihan dari daerah-daerah tersebut seperti di Kabupaten Pegunungan Bintang dan lainnya untuk dibawa ke daerah lain seperti di barat, sehingga terjadi transfer dan ada pengurangan inbalance kargo, di mana dari barat ke timur dan dari timur ke barat, sehingga disparitas harga juga rendah,” ungkapnya.

Willem juga mengatakan, Pelabuhan Jayapura yang berada di pusat Kota Jayapura merupakan pusat titik pelabuhan terbesar dan ramai bahkan sangat sibuk untuk melayani hampir seluruh wilayah-wilayah Kabupaten atau Kota di Provinsi Papua dan wilayah yang berbatasan langsung seperti Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Memberamo dan Kabupaten lainnya bahkan sampai negara tetangga Papua New Guienea. Hadirnya konektivitas multimoda sebagai terobosan Presiden Jokowi mewujudkan keadilan pembangunan melalui indikator harga barang kebutuhan nasional di wilayah pegunungan tengah dan pesisir Papua.

Reporter: Haresti Amrihani

Editor: Rajab Ritonga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *