Jakarta, indomaritim.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, laut menjadi kekayaan Indonesia yang harus dijaga. Untuk itu, perlu ketegasan terhadap kapal nelayan asing yang mencuri kekayaan maritim Indonesia.
Menteri Susi menceritakan pengalamannya dalam menjaga laut Indonesia melalui pemberantasan illegal fishing selama empat setengah tahun terakhir. Dalam masa tugasnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, baru-baru ini telah menyelidiki kurang lebih 300 kapal ilegal atas nama perusahaan Indonesia yang ternyata milik orang asing.
Baca Juga: Jaksa Agung H.M. Prasetyo Serahkan Kapal Silver Sea Pada Menteri Kelautan dan Perikanan
“Banyak reformasi yang dilakukan. Reforming dan restructuring dalam kemaritiman, terutama dalam bidang kelautan dan perikanan di kementerian yang saya pimpin,” ujarnya saat menjadi salah satu pembicara dalam talkshow bertajuk ‘Semangat Memperkuat Budaya untuk Bela Negara Generasi Milenial’ di Universitas Sahid , Jakarta beberapa waktu lalu.
“Akhirnya 4,5 tahun kemudian, 488 kapal berhasil kita tenggelamkan,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Ia menambahkan, sejumlah upaya lain juga terus dilakukan, antara lain dengan memasukan perikanan tangkap dalam daftar negatif investasi asing.
“Kapal asing, perusahaan asing, nelayan asing tidak boleh lagi menangkap ikan di Indonesia, semua itu bisa dilakukan sehingga pulau Natuna yang terletak di wilayah terluar dan terus diperebutkan oleh negara-negara Asia dapat dipertahankan kedaulatannya oleh Indonesia,” lanjutnya.
Ia mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Tangkap (SKPT) di pulau-pulau terluar Indonesia.
Baca Juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Tegaskan Tidak Pernah Terbitkan Izin Reklamasi Teluk Benoa Bali
“Selain untuk menghidupkan ekonomi perbatasan dan mengangkat potensi ekonominya yang sangat bagus, SKPT juga dibangun untuk tujuan jangka panjang pertahanan negara,” ujar Susi.
”SKPT akan mendatangkan nelayan-nelayan dari Jawa ke pulau-pulau perbatasan untuk menambah penduduk sehingga dapat menjadi komponen cadangan untuk pertahanan negara. Selain itu, ekonomi setempat menjadi lebih berkembang,” ujarnya memungkasi.