Susi Pudjiastuti: Ekowisata Bahari Solusi Pertumbuhan Ekonomi

oleh
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir sebagai pembicara utama pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEB) XVI di Bangka Tengah. Foto: Humas KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir sebagai pembicara utama pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEB) XVI di Bangka Tengah. Foto: Humas KKP

Bangka Belitung, indomaritim.id – Industri perikanan di Indonesia terus bertumbuh dan menunjukkan peningkatan nilai ekonomi untuk kesejateraan masyarakat. Seiring dengan bertumbuhnya industri perikanan, Menteri Susi mengingatkan bahwa bisnis perikanan harus diarahkan pada industri yang produktif sehingga dapat membuka lebih banyak peluang kerja dan menjadi industri yang berkelanjutan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir sebagai pembicara utama pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEB) XVI di Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (25/4/2019).

Baca Juga: Laksamana TNI (Purn) Marsetio Paparkan Visi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

“Jadi, bisnis perikanan harus diarahkan kepada industri yang memiliki karakter produktif,” kata Susi Pudjiastuti di Sidang Pleno AFEBI.

Pada Sidang Pleno AFEBI, Susi Pudjiastuti menyampaikan presentasi bertema ‘Ekowisata Bahari sebagai Solusi Pertumbuhan Ekonomi Menuju Sustainable Development’.

Susi Pudjiastuti membandingkan industri perikanan dengan pertambangan. “Pertambangan saja jika nanti habis, selesai. Mau apa? Pariwisata, perikanan itu industri yang produktif. Kalau industri ekstraktif akan ada masa usainya. Kalau timah sudah tidak ada lagi, kita mau apa,” ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir sebagai pembicara utama pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEB) XVI di Bangka Tengah
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir sebagai pembicara utama pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEB) XVI di Bangka Tengah. Foto: Humas KKP

Pada kesempatan yang sama, Menteri Susi juga menanggapi isu melimpahnya ketersediaan ikan dan tingginya harga ikan di Bangka Belitung. Menurutnya, hal itu baik untuk mendorong peningkatan ekonomi para nelayan.

Ia menjelaskan bahwa nilai ekspor tinggi yang disumbangkan oleh Bangka Belitung selama ini dapat terjadi berkat kualitas ikan yang dipasarkan pun segar-segar. Di sisi lainnya, nelayan pun turut diuntungkan karena ikan yang dijual bernilai tinggi sehingga turut berdampak pada daya beli nelayan.

“Harga ikan tinggi bagus juga untuk para nelayan. Ikan di sini kan banyak sekali karena Bangka Belitung dekat dengan luar negeri. Singapura, Malaysia misalnya, sehingga harga ikannya pun mahal. Semuanya diekspor sehingga bisa menghasilkan devisa negara,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *