indomaritim.id, Pariaman – TNI Angkatan Laut dukung penuh peringatan Hari Nusantara 2019 di Pariaman dengan melibatkan personel dan alutsita serta kehadiran para Pejabat TNI AL yang dipimpin Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Didik Setiono, S.E., M.M. mewakili Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., menghadiri acara puncak peringatan Hari Nusantara Tahun 2019 yang dibuka Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto, di Pantai Gandoriah, Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (14/12/2019).
Para Pejabat TNI AL yang hadir antara lain; Asisten Potensi dan Pembinaan Maritim Kepala Staf Angkatan Laut (Aspotmar Kasal) Mayjen TNI Marinir Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr.(Han)., Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zaenal, S.E., M.M., M.Soc., S.c., Danlantamal II Padang Laksamana Pertama TNI Davit Santoso, Laksamana Pertama TNI Hargianto, M.M., M. Si (Han), Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman, M.Sc. dan Laksamana Pertama TNI Didong Rio D.P.K., S.T., M.A.P., M.Tr.(Han) Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada I.
Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang ditetapkan dan diperingati setiap tanggal 13 Desember berdasarkan Keppres Nomor 126 tahun 2001 dan Kota Pariaman, Sumatera Barat, menjadi tuan rumah acara puncak peringatan Hari Nusantara Nasional tanggal 14 Desember 2019 yang dipusatkan di Pantai Gandoriah di mana kota tersebut kental dengan perjuangan TNI AL.
Dalam memperingati Hari Nusantara di Pariaman ini, yang mengangkat tema “Bangkit Bersama Seluruh Komponen Bangsa Guna Meningkatkan Perekonomian Maritim Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Nasional”, TNI Angkatan Laut ikut berpartisipasi dengan menggelar berbagai kegiatan yakni bakti sosial, bakti kesehatan, pameran/expo dari Dispenal, Kodiklatal dan Akademi Angkatan Laut (AAL), serta parade dan demo terjun payung dari Prajurit Batalyon Taifib 1 Marinir dan Batalyon Taifib 2 Marinir dengan menggunakan 2 Pesawat Udara Cassa. Terjun payung yang dilaksanakan berupa Boogie Jump, Terjun Accuracy, serta Terjun Banner.
Partisipasi TNI Angkatan Laut selain personel juga mengerahkan alutsista berupa 1 buah Landing Platform Dock (LPD) KRI Makassar-590, 3 unsur Satrol Lantamal II, 1 Patkamla Satrol Lantamal II, 2 Pesawat Udara Cassa, 1 Pesawat Udara CN-235, 1 Pesawat Udara King Air, 1 Heli BO, 2 Sea Rider Marinir dan 4 Perahu Karet Marinir.
Sementara itu sebelum puncak peringatan Hari Nusantara, TNI Angkatan Laut bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pariaman menggelar bakti sosial kesehatan pada tanggal 11 sampai 12 Desember 2019, dengan mengerahkan 54 personel tenaga medis dan dokter TNI AL yang dibantu tenaga medis dari Pemerintah Kota Pariaman. Dalam kegiatan ini TNI AL melaksanakan bantuan kesehatan kepada 2000 pasien pengobatan umum, 300 pasien pengobatan gigi, 1000 pasien kesehatan mata, 300 pasien khitan, 100 pendonor darah dan 100 pasien pelayanan KB.
Kota Pariaman dan Perjuangan TNI Angkatan Laut
Sejak masa perang kemerdekaan RI tahun 1945-1949, saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia atau (PDRI) dibentuk di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, peran kota Pariaman sangat penting dalam perjuangan menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Kota ini menjadi salah satu basis perjuangan rakyat termasuk para pejuang berjiwa maritim yang tergabung dalam ALRI Pangkalan Besar Pariaman.
ALRI Pangkalan Besar Pariaman menjadi wadah bagi 1500 pejuang ALRI yang melakukan perlawanan bersenjata terhadap penjajah dan juga berjasa besar dalam melanjutkan pengabdian TNI AL kepada bangsa dan negara.
Seusai berakhirnya Perang Kemerdekaan RI tahun 1950, sekitar 250 prajuit ALRI Pangkalan Besar Pariaman yang lolos seleksi melanjutkan pengabdiannya sebagai prajurit TNI Angkatan Laut, dan selebihnya kembali ke masyarakat sebagai Veteran pejuang kemerdekaan.
Kota Pariaman sebagai kota perjuangan memiliki reputasi besar di mata para pemimpin bangsa saat itu, sehingga Presiden RI Ir. Soekarno dan Wakil Presiden RI Drs. Moh. Hatta hadir berkunjung ke kota ini. Dari kota Pariaman ini pula banyak lahir tokoh pejuang nasional berjiwa maritim antara lain Laksamana Muda M. Nazir yang merupakan salah satu penggerak perjuangan RI di masa awal kelahirannya serta pernah menjabat pucuk pemimpin TNI AL yang kedua pada periode 1946 sampai 1948.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga