Mataram, indomaritim.id – Tim Unit Intelijen Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggagalkan upaya penyelundupan 10.250 ekor benih lobster senilai Rp 1,5 miliar.
Komandan Lanal (Danlanal) Mataram Kolonel Laut (P) Ludi Muharjo di Mataram, Kamis (28/2/2019), mengatakan benih lobster itu diduga berasal dari wilayah Lombok dan Sumbawa, ini berdasarkan hasil penelusuran jejak di lapangan.
“Setelah dilakukan penelusuran, upaya penyelundupan berhasil digagalkan di Pelabuhan Lembar pada Rabu (27/2/2019) malam,” kata Ludi Muharjo.
Dengan dibantu pihak pengaman pelabuhan dan KP3 Lembar, benih lobster diamankan dari dalam tas ransel berwarna hitam yang ditemukan di dekat pintu masuk menuju jalur penyeberangan kapal.
Dari hasil pemeriksaan tas berwarna hitam tersebut, 10.250 ekor benih lobster ditemukan terbungkus dalam 41 kantong plastik bening.
Terkait pemiliknya, Ludi menjelaskan pihaknya masih menelusuri jejak yang bersangkutan.
Namun dari rangkaian penelusuran jejak di lapangan, pihaknya sempat mencurigai dua orang yang terpantau akan berangkat ke wilayah barat melalui jalur laut dengan menumpang sebuah truk angkutan.
“Jadi, ada dua orang penumpang yang awalnya dicurigai anggota kami. Salah satunya membawa tas ransel hitam ini, mereka terpantau tidak membeli tiket, tetapi langsung menyelinap naik ke sebuah truk,” ujarnya.
Karena gerak-geriknya yang mencurigakan, anggota TNI langsung mengejar dua orang tersebut. Namun kedua orang yang dicurigai itu berhasil kabur dengan membuang tas ransel berwarna hitam yang ukurannya cukup besar di lokasi.
“Karena itu kami bersama pihak pengaman pelabuhan dan juga KP3 Lembar sempat melakukan razia, penggeledahan, dan pemeriksaan semua areal pelabuhan, tapi yang bersangkutan tidak berhasil ditemukan,” ucapnya.
Ludi menjelaskan bahwa ribuan ekor benih lobster itu telah diserahterimakan kepada pihak Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Mataram untuk dilepasliarkan ke laut.
“Sedangkan untuk pemilik barang, kami masih terus melakukan penelusuran jejak di lapangan,” katanya.