Usai Pemilu, Arab Saudi Akan Investasi 84 Triliun di Sektor Industri Petrokimia

oleh
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara yang bertajuk Rebut 2024. Foto: Humas Kemenperin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara yang bertajuk Rebut 2024. Foto: Humas Kemenperin

Jakarta, indomaritim.id – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku optimistis akan terjadi peningkatan investasi dan ekspansi di sektor industri manufaktur seusai penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019.

“Optimisme pembangunan yang digaungkan pemerintah saat ini juga penting untuk menarik investasi. Semua sektor industri akan running setelah pilpres dan pileg,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Nusa Tenggara Timur Ekspor Gurita dan Rumput Laut Senilai Ribuan Dollar ke Tiongkok

Sebelumnya pada rapat terbatas Presiden Joko Widodo dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja, disebutkan bahwa Arab Saudi akan berinvestasi di sektor industri petrokomia senilai USD6 miliar atau setara Rp 84,31 triliun.

Rencana investasi ini telah dibicarakan oleh Presiden Jokowi dan pihak kerajaan Arab Saudi, saat presiden melakukan kunjungan ke negara tersebut beberapa waktu lalu.

Arab Saudi ingin melakukan kerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai hub bagi industri petrokimia di Asia Tenggara. Untuk itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajaran kementerian dan lembaga pemerintah dan non kementerian yang terkait agar segera melakukan kajian untuk bisa memudahkan realisasi investasi tersebut.

“Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya industri petrokimia di Indonesia untuk memperdalam struktur manufaktur dari sektor hulu sampai hilir,” ujar Airlangga.

Ia menambahkan, industri petrokimia menghasilkan berbagai komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri kemasan, tekstil, alat rumah tangga, hingga komponen otomotif dan produk elektronika.

Industri petrokimia juga turut memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Kemenperin mencatat pada tahun 2018, investasi di sektor industri kimia dan farmasi mencapai Rp39,31 triliun. Selain itu, kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menorehkan nilai ekspor sebesar USD13,93 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *